1.
PERBEDAAN PRASANGKA
DAN DISKRIMINASI
A. Prasangka
Prasangka
merupakan sikap negative yang dilakukan seseorang.Selain itu,terdapat beberapa
pengertian lain dari prasangka menurut beberapa ahli.. yaitu
a. Menurut
Worchel dan kawan-kawan (2000) pengertian prasangka dibatasi sebagai sifat
negatif yang tidak dapat dibenarkan terhadap suatu kelompok dan individu
anggotanya.
b. Menurut
Kartono, (1981) menguraikan bahwa prasangka merupakan penilaian yang terlampau
tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifatnya berat
sebelah dan dibarengi tindakan yang menyederhanakan suatu realitas.
B. Diskriminasi
Berikut
beberapa pengertian diskriminasi menurut para ahli,yaitu..
a. Menurut
PBB
“Diskriminasi
termasuk perilaku, berdasarkan perbedaan dalam kategorisasi yang dibuat oleh
alam atau masyarakat, yang tidak ada hubungannya dengan kemampuan individu atau
jasanya”.
b. Theodorson
& Theodorson (1979:115-116)
Diskriminasi
sebagai “…adalah
perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan, atau kelompok, berdasarkan
sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas, seperti
berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial”.
Terjadinya
prasangka dan diskriminasi tentunya punya sebab tersendiri. Bukan semata-semata
terjadi secara instan. Berikut beberapa penyebab timbulnya prasangka dan
diskriminasi,yaitu…
a. Karena
sejarah
b. Perkembangan
sosio-kultural dan situasional
c. Factor
kepribadian
d. Perbedaan
keyakinan,kepercayaan,agama
Dari
beberapa penyebab itu,terdapatlah beberapa upaya guna mengurangi/menghilangkan
prasangka dan diskriminasi,yaitu…
a. Perbaikan
kondisi social ekonomi
b. Perluasan
kesempatan belajar
c. Sikap
terbuka dan sikap lapang
2. ETNOSENTRISME
Etnosentrisme adalah
sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri,
biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan
kebudayaan lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Etnosentrisme cenderung
memandang rendah orang-orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan
mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri (The Random Dictionary).
Ketika suku bangsa
yang satu menganggap suku bangsa yang lain lebih rendah maka sikap demikian
akan menimbulkan konflik. Konflik tersebut, misalnya kasus sara, yaitu
pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan.
Dampak negatif yang
lebih luas dari sikap etnosentrisme antara lain:
a. Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan
b. Menghambat pertukaran budaya
c. Menghambat proses asimilasi kelompok yang
berbeda
d. Memacu timbulnya konflik sosial